Selasa, 04 Mei 2021

SIKLUS PRODUKSI

   

 A. Aktivitas-aktivitas Siklus Produksi

Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.

Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini :

  1. Bauran produk
  2. Penetapan harga produk
  3. Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
  4. Manajemen Biaya


Empat (4) aktivitas dasar dalam siklus produksi :

1. Perancangan Produk

Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenuhi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.

Aktivitas perancangan produk menciptakan dua dokumen utama :

  1. Daftar bahan baku
  2. Daftar operasi

Para akuntan dapat terlibat dalam perancangan produk:

  1. Para akuntan dapat memberikan informasi yang menunjukkan bagaimana berbagai desain dapat mempengaruhi biaya produksi dan tingkat laba.
  2. Memastikan bahwa SIA dirancang untuk mengumpulkan dan memberikan informasi mengenai biaya penyetelan mesin dan penanganan bahan baku yang terkait dengan berbagai alternatif desain produk.
  3. Dengan memberikan data mengenai biaya perbaikan dan jaminan yang terkait dengan produk yang ada dapat berguna untuk mendesain produk yang lebih baik.

Bagaimana para akuntan dapat terlibat dalam perancangan produk?

  • Para akuntan dapat memberikan informasi yang menunjukkan bagaimana berbagai desain dapat mempengaruhi biaya produksi dan tingkat laba.
  • Memastikan bahwa SIA dirancang untuk mengumpulkan dan memberikan informasi mengenai biaya penyetelan mesin dan penanganan bahan baku yang terkait dengan berbagaia lternatif desain produk.
  • Dengan memberikan data mengenai biaya perbaikan dan jaminan yang terkait dengan produk yang ada dapat berguna untuk mendesain produk yang lebih baik.

2. Perencanaan dan Penjadwalan Produksi

Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.

Metode perencanaan produksi:

a. Perencanaan sumber daya produksi (MRP-II)

MRP-II adalah kelanjutan dari perencanaan sumber daya bahan baku yang mencari keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku untuk memenuhi perkiraan permintaan penjualan.

b. Sistem produksi Just-in-time (JIT)

Tujuan produksi JIT adalah meminimalkan atau meniadakan persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.

Dokumen, formulir dan prosedur:

  1. Jadwal induk produksi (MPS) menspesifikasikan seberapa banyak produk akan diproduksi selama periode perencanaan dan kapan produksi tersebut harus dilakukan.
  2. Permintaan bahan baku mensahkan pengeluaran jumlah bahan baku yang dibutuhkan dari gudang ke lokasi pabrik, tempat bahan tersebut dibutuhkan.
  3. Perpindahan selanjutnya dari bahan baku di sepanjang pabrik akan didokumentasikan dalam dalam kartu perpindahan.

Para akuntan dapat terlibat dalam perancangan produk:

  1. Akuntan harus memastikan bahwa SIA mengumpulkan dan melaporkan biaya secara konsisten dengan teknik perencanaan produksi perusahaan.
  2. Para akuntan juga dapat membantu perusahaan memilih antara MRP-II atau JIT untuk melihat manakah yang lebih tepat untuk perencanaan dan penjadwalan produksi perusahaan.

3. Operasi Produksi

Cara aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan.

Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh komputer, untuk mengurangi biaya produksi.

Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi produksinya :

  1. Bahan baku yang digunakan
  2. Jam tenaga kerja yang digunakan
  3. Operasi mesin yang dilakukan
  4. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi.


4. Akuntansi Biaya

Tiga (3) tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya

  1. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari operasi produksi
  2. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
  3. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.

Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya mempengaruhi metode yang digunakan untuk membebankan biaya-biaya tersebut ke produk, bukan pada metode pengumpulan data.

• Bahan Baku : Ketika produksi dimulai, pengeluaran permintaan bahan baku memicu debit barang dalam proses untuk bahan baku yang dikirim ke bagian produksi.

• Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor):

  1. Kartu waktu kerja adalah sebuah dokumen kertas yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas pekerja.
  2. Dokumen ini mencatat jumlah waktu yang digunakan seorang pekerja untuk setiap tugas pekerjaan tertentu.
  3. Para pekerja memasukkan data ini dengan menggunakan terminal online di setiap bengkel kerja pabrik.

Mesin dan Peralatan: Ketika perusahaan mengimplementasikan CIM untuk mengotomatisasi proses produksi, proporsi yang lebih besar dari biaya produksi berhubungan dengan mesin dan peralatan yang digunakan untuk membuat produk tersebut.

Overhead Pabrik :Semua biaya produksi yang tidak secara ekonomis layak untuk ditelusuri secara langsung ke pekerjaan atau proses tertentu.

Akuntansi untuk Aktiva Tetap :

  • SIA juga dapat mengumpulkan informasi mengenai gedung, pabrik, dan peralatan yang digunakan dalam siklus produksi.
  • Aktiva tetap harus diberi kode garis untuk memungkinkan pembaruan yang cepat dan periodik atas database aktiva tetap.

Informasi minimum yang seharusnya dijaga mengenai aktiva tetapnya:

  1. Nomor identifikasi
  2. Nomor seri
  3. Lokasi
  4. Biaya
  5. Tanggal perolehan
  6. Nama dan alamat pemasok
  7. Umur yg diharapkan
  8. Nilai sisa yang diharapkan
  9. Metode penyusutan
  10. Beban penyusutan ke tanggal
  11. Perbaikan
  12. Kinerja service pemeliharaan

B. Tujuan, Ancaman, dan Prosedur Pengendalian

Fungsi kedua dari SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian yang cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi:

  1. Semua produksi dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
  2. Persediaan barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
  3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
  4. Semua transaksi siklus produksi dicatat dengan akurat.
  5. Catatan yang akurat dipelihara dan dilindungi dari kehilangan.
  6. Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.

Ancaman-ancaman:

  1. Transaksi yang tidak diotorisasi
  2. Pencurian atau pengrusakan persediaan dan aktiva tetap
  3. Kesalahan pencatatan dan posting
  4. Kehilangan data
  5. Masalah tidak efisien dan pengendalian kualitas

Prosedur pengendalian:

  1. Ramalan penjualan dan catatan persediaan yang akurat.
  2. Otorisasi produksi.
  3. Larangan akses ke program perencanaan produksi dan ke dokumen pesanan produksi yang kosong.
  4. Tinjauan dan persetujuan biaya aktiva modal.
  5. Dokumentasi internal perpindahan persediaan
  6. Pemisahan tugas yang memadai
  7. Otomatisasi data sumber
  8. Pengendalian edit entry data online
  9. Cadangan dan prosedur pemulihan bencana
  10. Laporan kinerja regular
  11. Biaya ukuran pengendalian kualitas

C. Kebutuhan Informasi Siklus Produksi dan Model Data

Dalam siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan oleh para pemakai internal dan eksternal.

Bersifat tradisional, kebanyakan sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain untuk memenuhi permintaan pelaporan keuangan.

Dua kritik utama dari sistem akuntansi biaya tradisional:

1. Alokasi biaya overhead tidak tepat

2. Ukuran kinerja tidak akurat

Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC):

– ABC mencoba untuk menelusuri biaya ke berbagai aktivitas yang menimbulkannya, dan secara berurutan hanya mengalokasikan biaya-biaya tersebut ke produk atau departemen.

Berikut ini adalah tiga perbedaan utama antara ABC dan pendekatan tradisional ke perhitungan biaya produk.

1. Overhead yang berhubungan dengan batch

2. Overhead yg berhubungan dengan produk

3. Overhead keseluruhan pabrik

Dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik adalah penggerak biaya. Penggerak biaya itu adalah: apapun yang memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya.

Manfaat dari sistem ABC:

1. Keputusan yang lebih baik

2. Peningkatan pengelolaan biaya

• Data biaya yang lebih akurat menghasilkan bauran produk serta keputusan penetapan harga yang lebih baik.

• Data biaya yang lebih terinci dapat meningkatkan kemampuan manajemen untuk mengendalikan serta mengelola total biaya.

Model Data Siklus Produksi

Guna memaksimalkan kegunaan manajemen biaya dan pengambilan keputusan, data siklus produksi harus dikumpulkan dari tingkat agregasi terendah.

Entitas barang dalam proses digunakan untuk mengumpulkan dan merangkum data mengenai bahan baku, tenaga kerja, dan operasi mesin yang digunakan untuk memproduksi barang.

Diagram REA Siklus Produksi








Hubungan satu-ke-banyak dapat mencerminkan:

1. Setiap proses produksi dapat mencakup sejumlah pengeluaran bahan baku, operasi tenaga kerja, dan operasi mesin.

2. Setiap aktivitas ini dihubungkan dengan proses produksi tertentu.






Hubungan banyak-ke-satu dapat mencerminkan dapat mencerminkan:
1. Setiap pegawai ditugaskan ke supervisor tertentu.
2. Setiap supervisor bertanggungjawab untuk banyak pegawai






0 komentar:

Posting Komentar