Selasa, 20 April 2021

Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi

PENGENDALIAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

1. ANCAMAN-ANCAMAN ATAS SIA

Satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti kebakaran, panas yang berlebihan, banji, gempa bumi, badai, angin, dan perang. Bencana yang tidak diprediksi dapat secara keseluruhan menghancurkan system informasi yang menyebabkan kejatuhan sebuah system informasi. Contoh-contoh bencana jenis adalah sebagai berikut :

Ø  Defense Science Board telah memprediksi bahwa pada tahun 2005 serangan pada system informasi oleh Negara-negara asing, agen mata-mata, dan teroris, akan tersebar luas.

Ø  Dua serangan teroris pada World Trade Center di kota New York dan serangan Gedung Federal di Oklahoma, mengahancurkan atau mengganggu system di gedung-gedung tersebut.

Ø  Gempa bumi di Los Angels mengahancurkan banyak sekali system menyebabkan system lainnya rusak karena jatuhnya puing-pung, air dan debu yang merusak system informasi dan prasarana gedung.

Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti kegagalan hardware, kesalahan atau terdapat kerusakan pada sotware, kegagalan system operasi (operating system-OS), gangguan dan fluktuasi listrik, serta kesalahan pengiriman data yanga tidak terdeteksi. Contohnya , kerusakan pada system akuntansi perpajakan yang baru merupakan penyebab kegagalan Kalifornia mengumpulkan pajak perusahaan sebesar $635 juta.

Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti kesalahan atau penghapusan karena ketidaktahuan atau karena kecelakaan semata. Contoh tentang masalah ini adalah Seorang Programmer bank salah menghitung bunga per bulan dengan menggunakan satuan 31 hari. Selama 5 bulan sebelum kesalahan tersebut ditemukan, lebih $100.000 kelebihan bunga dibayarkan melalui tabungan.

Ancaman keempat yang dihadapi bagi perusahaan adalah tindakan disengaja, yang biasanya disebut sebagai kejahatan computer. Ancaman ini berbentuk sabotase, yang tujuannya adalah menghancurkan sistem atau beberapa komponennya.

Mengapa Ancaman-ancaman SIA Meningkat?

Beberapa alasan atas peningkatan masalah keamanan adalah sebagai berikut :

·         Peningkatan jumlah system klien/server (client/server system) memiliki atri bahwa informasi tersedia bagi para pekerja yang tidak baik. Computer dan server tersedia dimana-mana, terdapat PC di sebagian besar desktop, dan computer laptop tersedia di tempat umum. Chervon Texaco, contohnya, memiliki lebih dari 35.000 PC.

·         Tekanan atas produktivitas dan biaya membuat pihak manajemen melepas ukuran-ukuran pengendalian yang memakan waktu.

·         Oleh karena LAN dan sistem klien mendistribusikan data ke banyak pemakai, mereka lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer utama yang terpusat.

·         WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke sistem dan data mereka satu sama lain, yang menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan

Mengapa Pengendalian dan Keamanan Komputer Penting

Seorang akuntan harus memahami bagaimana cara melindungi sistem dari ancaman-ancaman mungkin terjadi. Potensi adanya kejadian atau kegiatan yang tidak diharapkan yang tidak dapat membahayakan baik SIA maupun organisasi, disebut sebagai ancaman (threat). Potensi kerugian dalam bentuk uang yang terjadi apabila sebuah ancaman yang benar-benar terjadi, disebut sebagai pajanan (exposure) ancaman, sedangkan kemungkinan terjadinya ancaman disebut sebagai risiko yang berhubungan dengan ancaman.

 

2. TINJAUAN MENYULUH KONSEP-KONSEP PENGENDALIAN

Pengendalian Internal (internal control) adalah proses yang dijalankan untuk menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan pengendalian berikut telah tercapai. Pengendalian internal merupakan rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal,mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Þ    Mengamankan asset, mencegah atau mendeteksi perolehan penggunaan atau penempatan yang tidak sah.

Þ    Mengelola catatan dengan detail yang baik untuk melaporkan asset perusahaan secara akurat dan wajar.

Þ    Memberikan informasi yang akurat dan reliable.

Þ    Menyediakan laporan keuagan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

Þ    Mendorong dan memperbaiki efisiensi operasional.

Þ    Mendorong ketaatan kepada kebijakan manajerial yang telah ditentukan.

Þ    Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengendalian manajemen meliputi tiga (3) aspek berikut:

1.      Merupakan bagian integral dari tanggung jawab manajemen.

2.      Didesain  untuk  mengurangi  kesalahan,  penyimpangan,  dan  untuk  mencapai  tujuan organisasi.

3.      Beorientasi untuk membantu karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan

 

Ø  Struktur Pengendalian Internal (internal control structure) terdiri dari kebijakan dan procedure yang dibuat untuk memberikan tingkat jaminan yang wajar atas pencapaian tujuan tertentu organisasi.

 

Ø  Klasifikasi Pengendalian Internal

Pengendalian internal melaksanakan tiga fungsi penting yaitu :

a.       Pengendalian untuk pencegahan (preventive control) mencegah timbulnya suatu masalah sebelum mereka muncul.

b.      Pengendalian untuk pemeriksaan (detective control) dibutuhkan untuk mengungkap masalah begitu masalah muncul.

c.       Pengendalian korektif (corrective control) memecahkan masalah yang ditemukan oleh pengendalian untuk pemeriksaan.

Pengendalian internal seringkali dipisahkan dalam dua kategori, yaitu:

1.      Pengenalian umum (general control), memastikan sebuah organisasi stabil dan dikelola dengan baik. Contohnya: keamanan, infrastruktur TI, dan pengendalian pembelian perangkat lunak, pengembangan dan pemeliharaan.

2.      Pengendalian aplikasi (application control),  yaitu mencegah, mendeteksi dan mengoreksi kesalahan transaksi serta penipuan di dalam program aplikasi. Pengendalian ini berfokus pada ketetapan, kelengkapan dan validitas serta otorisasi data yang didapat, dimasukkan, diproses, disimpan, ditransmisikan ke system lain dan dilaporkan.

Kebangkrutan Worldcom, Xerox, Tyco, Global Crossing, Adelphia dan perusahaan lain di dunia dunia mendorong Kongres untuk mengeluarkan Sarbanes-Oxley Act (SOX) pada tahun 2002  yang diterapkan bagi perusahaan – perusahaan public dan auditor mereka didesain untuk mencegah penipuan laporan keuangan, membuat laporan keuangan yang lebih transparan, melindungi investor, memperkuat pengendalian internal dan menghukum eksekutif yang melakukan penipuan.

Undang-undang SOX mengubah cara direksi dan manajemen beroperasi serta memiliki dampak kuat terhadap CPA yang mengaudit mereka. Beberapa aspek penting dari SOX adalah:

ü  Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB), yang bertujuan untuk mengendalikan profesi pengauditan (auditing) yang menetapkan serta memberlakukan pengauditan, pengendalian kualitas, etika, independensi, dan standar – standar audit lainnya. Ia terdiri dari 5 orang yang ditunjuk oleh Security Exchange Comission (SEC).

ü  Aturan – aturan baru bagi auditor, dimana auditor harus melaporkan informasi tertentu kepada komite audit perusahaan, serta praktek dan kebijakan akuntasi yang penting. SOX membatasi auditor dalam melakukan layanan audit tertentu, seperti desain system informasi dan implementasi. Kantor audit tidak dapat memberkan layanan kepada perusahaan jika manajemen puncak dipekerjakan oleh kantor pengauditan (auditing) dan bekerja pada audit perusahaan dalam kurun waktu kurang dari 12 bulan.

ü  Peran baru bagi komite audit yang harus berada di dewan direksi perusahaan dan independen dari perusahaan. Seorang komite audit harus seorang pakar keuangan.

ü  Aturan baru bagi manajemen, dimana SOX mengharuskan CEO dan CFO untuk menyatakan bahwa

1.      Pernyataan dan pengungkapan laporan keuangan disajikan dengan wajar, ditinjau oleh manajemen dan tidak menyesatkan.

2.      Auditor diberitahukan tentang semua kelemahan pengendalian internal material dan diberitahukan juga tentang penipuan. Jika manajemen dengan sengaja melanggar aturan tersebut, mereka dapat dituntut dan didenda.

ü  Ketentuan baru bagi pengendalian internal. Pada bagian 404 mengharuskan perusahaan untuk menerbitkan sebuah laporan pendukung laporan keuangan yang menyatakan bahwa manajemen bertanggungjawab untuk menetapkan dan memelihara system pengendalian internal yang memadai.

The Foreign Corrupt Practices Act

Pada  tahun  1977,  gelombang  keterkejutan  berkumandang  di  seluruh  profesi  akuntansi ketika   kongres   memasukkan   bahasa   dari   standar   AICPA   ke   dalam   Foreign   Corrupt Practices Act. Tujuan  utama  dari  undang-undang  ini  adalah  mencegah  penyuapan  atas  para  pejabat  luar negeri untuk mendapatkan bisnis. Akan  tetapi,  pengaruh  yang  siknifikan  dari  undang-undang  ini  membutuhkan  kerja  sama untuk memelihara sistem pengendalian internal akuntansi yang baik.

 

PENELITIAN OLEH COMMITTEE OF SPONSORING ORGANIZATIONS

Committee of Sponsoring Organizations (COSO) adalah kelompok sector swasta yang terdiri dari American Assosiation (AAA), AICPA, Institute of Internal Auditors, Institute of Management Accountants, dan Financial Executives institute. Pada tahun 1992, COSO mengeluarkan hasil penelitian untuk mengembangkan definisi pengendalian internal dan memberikan petunjuk untuk mengevaluasi system pengendalian internal.

Lima komponen Model Pengendalian Internal COSO yang saling berhubungan

·         Control environment (lingkungan pengendalian)

·         Control activities (aktivitas pengendalian)

·         Risk assessment (penilaian risiko)

·         Information and communication (informasi dan komunikasi)

·         Monitoring (pengawasan)

Untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa tujuan pengendalian dicapai dengan pertimbangan hal-hal berikut :

1.      Efektivitas dan efisiensi operasional organisasi

2.      Keandalan pelaporan keuangan

3.      Kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku

Lima komponen model pengendalian internal COSO yang saling berhubungan

1.      Lingkungan pengendalian

2.      Aktivitas pengendalian

3.      Penilaian resiko

4.      Informasi dan komunikasi

5.      Pengawasan (Monitoring)

 

Ø  Penelitian Oleh Information System Audit And Control Foundation

Information System audit and Control Foundation (ISACF) mengembangkan Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT). COBIT adalah sebuah kerangka praktik pengendalian untuk teknologi informasi, dan keamanan system informasi yang umumnya dapat diaplikasikan. COBIT mengonsolidasi standar dari 36 sumber berbeda ke dalam satu kerangka.

Kerangka  tersebut  menangani  isu  pengendalian  berdasarkan  3  poin  atau  dimensi  yang menguntungkan, yaitu :

1.      Tujuan  bisnis.  Untuk  memenuhi  tujuan  bisnis,  Informasi  harus  sesuai  dengan  kriteria yang disebut COBIT sebagai persyaratan bisnis atas informasi.

2.      Sumber daya-sumber-daya IT, yang termasuk didalamnya adalah orang, sistem aplikasi, teknologi, fasilitas, dan data.

3.      Proses  IT,  yang  dipecah  ke  dalam  empat  bidang,  yaitu:  perencanaan  dan  organisasi, proses perolehan dan implementasi, pengiriman dan pendukung, serta pengawasan

Kerangka tersebut memungkinkan :

·         Pihak manajemen melakukan perbandingan atas praktik keamanan dan pengendalian dalam lingkungan TI

·         Pemakaian pelayanan TI untuk merasa pasti akan adanya pengendalian dan keamanan yang memadai

·         Para auditor untuk memverifikasi pendapat mereka atas pengendalian internal dan untuk memberikan saran dalam masalah keamanan dan pengendalian TI

 

LINGKUNGAN PENGENDALIAN

Komponen pertama dari model pengendalian internal COSO adalah lingkungan pengendalian.

Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini :

1.      Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika

2.      Filosofi dan pihak manajemen dan gaya beroperasi

3.      Struktur organisasional

4.      Badan audit dewan komisaris

5.      Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab

6.      Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia

7.      Pengaruh-pengaruh eksternal

 

a.       Komitmen atas Integritas dan Nilai-nilai Etika

Merupakan hal yang penting bagi pihak manajemen untuk menciptakan stuktur organisasional yang menekankan pada integritas dan nilai-nilai etika. Perusahaan dapat mengesahkan integritas sebagai prinsip dasar beroperasi, dengan cara secara aktif mengajarkan dan mempraktikannya. Contohnya, manajemen puncak harus memperjelas bahwa laporan yang jujur lebih penting daripada laporan yang sesuai keinginan pihak manajemen.

b.      Filosofi Pihak Manajemen dan Gaya Beroperasi

Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi dapat dinilai dengan cara menjawab pertanyaan seperti berikut ini :

·         Apakah pihak manajemen mengambil resiko yang tidak sepantasnya untuk mencapai tujuan perusahaan, atau apakah pihak manajemen menilai potensi risiko dan penghargaan sebelum bertindak?

·         Apakah pihak manajemen mencoba untuk memanipulasi ukuran-ukuran kinerja seperti pemasukan bersih, agar kinerjanya dapat dilihat dalam pandangan yang lebih baik?

 

c.       Struktur Organisasional

Strukturr organisasional perusahaan menetapkan garis otoritas dan tanggungjawab, serta menyediakan kerangka umum untuk perencanaan, pengarahan, dan pengendalian operasinya.

d.      Komite Audit Dewan Komisaris (board of Director)

Komite audit bertanggungjawab untuk mengawasi struktur pengendalian internal perusahaan, proses pelaporan keuangannya, dan kepatuhannya terhadap hukum, peraturan, dan standar yang terkait. Salah satu tanggungjawab komite ini adalah meneyediakan peninjauan independen, atas nama pemegang saham perusahaan, terhadap tindakan para manajer perusahaan.

e.       Metode Memberikan Otoritas dan Tanggung Jawab

Pihak manajemen harus memberikan tanggung jawab untuk tujuan bisnis tertentu ke depatemen dan individu yang terkait, serta kemudian membuat mereka tanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut. Buku pedoman kebijakan dan procedure (policy and procedures manual) adalah alat yang penting untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab.

 

f.       Kebijakan dan Praktik-praktik dalam Sumber Daya Manusia

Kebijakan dan praktik-praktik mengenai pengontrakan, pelatihan, pengevaluasian, pemeberian kompensasi, dan promosi pegawai mempengaruhi kemampuan organisasi untuk meminimalkan ancaman, risiko, dan pajanan.

 

g.      Pengaruh-pengaruh Eksternal

Pengaruh-pengaruh eksternal yang mempengaruhi lingkunagn pengendalian adalah termasuk persyaratan yang dibebankan oleh bursa efek, oleh Financial Accounting Standards board (FASB), dan oleh Securities and Exchange Commision (SEC).

 

 

3.      AKTIVITAS-AKTIVITAS PENGENDALIAN

Komponen kedua dari model pengendalian internal COSO adalah kegiatan-kegiatan pengendalian yang merupakan kebijakan dan peraturan yang menyediakan jaminan yang wajar bahwa tujuan pengendalian pihak manajemen dicapai

 

Secara umum,procedure-prosedure pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini :

1.      Otoritasi transaksi dan kegiatan yang memadai

2.      Pemisah tugas

3.      Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai

4.      Penjagaan asset dan catatan yang memadai

5.      Pemeriksaan independen atas kinerja didiskusikan dalam sub-sub sebagai berikut :

o   Rekonsiliasi dua rangkaian catatan yang dipelihara secara terpisah

o   Perbandingan jumlah actual dengan yang dicatat

o   Pembukaan berpasangan

o   Peninjauan independen

o   Jumlah total batch

Jumlah total batch ada lima yaitu :

1.      Jumlah total keuangan (financial total) adalah jumlah dalam field nilai uang, seperi jumlah total penjualan atau penerimaan tunai.

2.      Jumlah total lain-lain (hash total) adalah jumlah field yang biasanya tidak ditambahkan, seperti jumlah nomor rekening pelanggan atau nomor identifikasi pegawai.

3.      Jumlah catatan (record account) adalah jumlah dokumen yang diproses.

4.      Jumlah baris (line record) adalah jumlah baris data yang dimasukkan

5.      Uji kesesuaian baris dan kolom (cross-footing balance test). Banyak lembar kerja yang memiliki jumlah total baris dan kolom.

4.      PENILAIAN RISIKO

Komponen ketiga dari model pengendalian COSO adalah penilaian risiko.

Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini :

·        strategic melakukan hal yang salah

·        financial adanya kerugian sumber daya keuangan, pemborosan pencurian atau pembuatan kewajiban yang tidak tepat

·        information menerima informasi yang salah atau tidak relevan, sistem yang tidak andal dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan

·        Operasionalmelakukan hal yang benar tetapi dengan cara yang salah

 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

·         Identifikasi Ancaman

·         Perkiraan Risiko

·         Perkiraan Pajanan (Exposure)

·         Identifikasi pengendalian

·         Perkiraan Biaya dan Manfaat

·         Menetapkan Efektivitas Biaya-Manfaat (Cost-benefit Effectiveness)

Excpected loss = risk x exposure

 
 

 


5.      INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Komponen keempat dari model pengendalian internal COSO adalah informasi dan komunikasi. Tujuan utama dari SIA adalah mencatat, memproses, menyimpan, meringkas dan mengkomunikasikan informasi atas suatu organisasi. Hal ini berarti bahwa akuntan harus memahami bagaimana :

1.      Transaksi diawali

2.      Data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin, atau data dubah dari dokumen sumber ke bentuk yang dapat dibaca oleh mesin

3.      File computer diakses dan diperbaharui

4.      Data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi

5.      Informasi dilaporkan ke para pemakai internal dan pihak eksternal

6.      Informasi dilaporkan

7.      Transaksi di catat

 

6.      MENGAWASI KINERJA

Komponen kelima yaitu pengawasan. Metode utama mengawasi kinerja mencakup :

·         Supervisi yang Efektif

·         Akuntansi Pertanggungjawaban

·         Audit Internal

·         Menjalankan evaluasi pengendalian internal

·         Implementasi pengawasan yang efektif

·         Menggunakan sistem akuntansi pertanggungjawaban

·         Mengawasi aktivitas sistem

·         Melacak perangkat lunak dan perangkat bergerak yang dibeli

·         Menjalankan audit berkala

·         Mempekerjakan petugas keamanan komputer dan chief compliance officer

·         Menyewa spesialis forensik

·         Memaasang perangkat lunak deteksi penipuan

·         Mengimplementasikan hotline penipuan

 

 




 

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/12027053/Pengendalian_dan_Sistem_Informasi_Akuntansi

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318566/pendidikan/SIA+Bab+7.pdf

https://canducation.com/pengendalian-dan-sistem-informasi-akuntansi/

http://henmedya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/20309/Tayangan%2520SIA-M5.pdf

http://reni_dk.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/43534/BAB+IV.pdf

 

0 komentar:

Posting Komentar