1. Apa yang dimaksud dengan SIM?
Manajemen sendiri mencakup proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengarahan, dan lain-lain, dalam suatu organisasi. Sedangkan, informasi dalam satu organisasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki nilai dan arti bagi organisasi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa,
Sistem Informasi Manajemen
(SIM) : sistem yang mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi
yang berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi.
2.Penerapan SIM pada sebuah enterprise
Salah satu contoh dari penerapan SIM ini adalah sistem Enterprise Resource Planning.
Sistem ERP ini banyak digunakan oleh perusahaan besar. Namun, perusahaan dalam skala kecil juga masih dapat menerapkan sistem ERP. ERP biasanya digunakan untuk mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang terintegrasi antar unit bidang kerja keuangan, Accounting, Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Operasional, dan Pengelolaan Persediaan di dalam suatu perusahaan.
Manfaat yang akan diperoleh perusahaan yang menerapkan ERP dalam proses kerjanya adalah:
- Sistem ERP akan mempermudah proses pengendalian dan pemantauan proses bisnis. Selain itu, ERP akan memberikan wawasan yang luas bagi pembuat keputusan dan membantunya dalam melakukan prediksi dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
- Fungsi otomatisasi yang dimiliki oleh ERP akan menjamin aliran informasi dapat tersalurkan dengan baik. Dengan begitu, maka proses bisnis dapat berjalan lebih sederhana dan responsif.
- Sistem ERP dapat mempersatukan banyak unit dalam ekosistem perusahaan. Dengan begitu, maka ekosistem perusahaan dapat terintegrasi dengan baik.
- Dengan adanya sistem ERP, maka memungkinkan perusahaan yang sedang berkembang dapat beradaptasi dan lebih fleksibel dengan semua kebutuhan di masa mendatang.
1. Integrasi Bisnis dan Akurasi Data.
Ketika suatu data dimasukkan ke dalam suatu modul maka modul-modul yang lain akan diperbaharui secara otomatis dan real-time. Input
data tersebut hanya perlu dilakukan sekali, yaitu pada saat transaksi
berlangsung. Dengan begitu, proses kerja dapat lebih cepat dan
mengurangi kemungkinan kesalahan input data.
2. Perencanaan dan Manajemen Sistem Informasi.
Dalam
sistem ERP terdapat alat-alat pendukung untuk pengambilan keputusan
terbaik, misalnya alat simulasi dan perencanaan. Dengan alat-alat
tersebut maka pihak manajemen dapat memanfaatkan setiap sumber daya
dengan lebih tepat. Selain itu, sistem ERP juga dapat membantu membuat
dan menyajikan laporan standar yang dibutuhkan oleh manajemen, serta
dapat diakses kapan saja ketika diperlukan.
3. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas.
Keuntungan
selanjutnya dapat terlihat dari lebih efektif dan efisiennya proses
kinerja yang secara rutin dilakukan oleh perusahaan. Proses yang
termasuk di antaranya adalah pemesanan, pengiriman, kinerja pemasok,
manajemen kualitas, manajemen kas, dan realisasi penjualan. Semua proses
tersebut dapat berjalan lebih cepat dan sederhana dengan penerapan
sistem ERP dalam sebuah perusahaan.
4. Pembentukan Standarisasi Prosedur
Dengan
sistem ERP, maka proses kerja menjadi lebih terstruktur dan tidak
tergantung pada pekerja tertentu saja. Terlebih, sistem ERP ini dibuat
dengan standar Internasional yang kemudian diadopsi oleh perusahaan yang
menerapkannya.
https://jojonomic.com/blog/enterprise-resource-planning-sejarah-manfaat-dan-keuntungan-serta-contoh/
https://jojonomic.com/blog/sistem-informasi-manajemen/
3. Peran manajer dalam sebuah perusahaan
Peran Manajer menurut Mintzberg yang dipublikasikan dalam “Mintzberg on Management: Inside our Strange World of Organizations” pada tahun 1990 :
- Interpersonal Roles (Peran Antarpribadi)
Kategori Peran Antarpribadi ini adalah kategori peran seorang Manajer
untuk memberikan informasi dan Ide. Terdapat 3 peran Manajer yang
digolongkan ke dalam Kategori Interpersonal Roles (Peran Antarpribadi),
ketiga peran tersebut adalah :
1. Sosok atau Figur (Figurehead)
Seorang Manajer memiliki tanggung jawab terhadap legal, sosial,
seremonial dan juga bertindak sebagai simbol perusahaan. Seorang Manajer
diharapkan menjadi sumber inspirasi. Sebagai contoh, seorang Manajer
biasanya akan melakukan hal-hal seremonial seperti menghadiri acara
pemootongan pita peresmian, menandatangani dokumen legal (hukum),
menyapa tamu perusahaan dan menjadi tuan rumah resepsi.
2. Pemimpin (Leader)
Seorang Manajer bertugas sebagai pemimpin dalam Tim, departemen
ataupun organisasinya. Menyeleksi dan Melatih karyawanya serta mengelola
kinerja dan memotivasi karyawannya.
3. Penghubung (Liaison)
Seorang Manajer harus membangun dan menjaga komunikasi dengan kontak
Internal perusahaan maupun kontak eksternal perusahaan. Contohnya
berpartisipasi dalam pertemuan dengan perwakilan dari divisi/departemen
lain atau organisasi lainnya.
- Informational Roles (Peran Informasional)
Pada Peran Informasional ini, Seorang Manager berperan sebagai
pengelola Informasi. 3 Peran yang tergolong dalam Informational Roles
adalah sebagai berikut :
1. Pemantau (Monitor)
Dalam Peran Pemantau ini, seorang manajer berperan sebagai pencari
informasi yang berkaitan dengan industri dan organisasinya. Seorang
Manajer juga memantau tim yang dipimpinnya baik dari segi produktivitas,
kinerja maupun kenyamanan kerja anggota timnya.
2. Penyebar Informasi (Disseminator)
Setelah mendapatkan informasi, seorang manajer harus menyebarkan dan
mengkomunikasikan informasi tersebut ke orang lain yang ada di dalam
organisasinya atau mengkomunikasikan informasi tersebut ke anggota
timnya ataupun karyawan yang berkaitan lainnya di dalam perusahaan.
Contoh peran penyebar informasi seorang manajer seperti menyampaikan
memo, email atau laporan kepada bawahannya mengenai informasi dan
keputusan yang telah diambil.
3. Juru Bicara (Spokesperson)
Seorang Manajer juga berperan sebagai Juru Bicara yang meneruskan
informasi tentang organisasinya dan tujuan organisasinya ke pihak luar.
- Decisional Roles (Peran Pengambilan Keputusan)
Seorang Manajer juga berperan sebagai Wirausahawan, Pemecah masalah,
pembagi sumber daya dan perunding. Keempat peran tersebut termasuk ke
dalam kategori Decisional Roles atau Peran Pengambilan Keputusan.
Berikut ini penjelasan singkatnya.
1. Wirausahawan (Entrepreneur)
Seorang Manajer harus mampu membuat suatu perubahaan dan
mengendalikannya untuk kemajuan organisasinya. Peran Manajer disini
adalah memecahkan masalah dan menghasilkan ide-ide baru serta
menerapkannya dalam organisasi. Manajer harus merencanakan masa depan
organisasinya, membuat proyek-proyek perbaikan dan peningkatan kualitas
dan produktivitas.
2. Pemecah masalah (Disturbance Handler)
Setiap organisasi pasti menemukan masalah dan hambatan dalam
operasionalnya. Ketika suatu permasalahan atau hambatan terjadi, manajer
harus bertanggung jawab untuk menyelesaikannya. Dan jika terjadi
konflik diantara anggota timnya, manajer harus menjadi penengah dan
mencarikan alternatif strategis untuk menyelesaikan konflik tersebut.
3. Pembagi Sumber Daya (Resource Allocator)
Seorang Manajer juga berperan sebagai pembagi sumber daya yaitu
menentukan dimana sumber daya tersebut harus dialokasikan untuk
mendapatkan hasil yang terbaik. Sumber daya yang dimaksud disini dapat
berupa dana, tenaga kerja, material, mesin dan sumber daya lainnya.
4. Negosiator (Negotiator)
Seorang Manajer adalah juga seorang Negosiator, berpartisipasi atau
mengambil bagian dalam melakukan negosiasi dengan pihak luar untuk
memperjuangkan kepentingan bisnis perusahaannya.
https://ilmumanajemenindustri.com/10-peran-manajer-dalam-organisasi-menurut-mintzberg/
https://wulansabti.wordpress.com/2013/10/16/peranan-manajer-dalam-mengelola-manajemen-informasi-di-dalam-perusahaan/
4. Tingkatan Level Manajemen
Dalam suatu organisasi, pada umumnya terdapat tiga level atau tiga
tingkatan manajemen yaitu manajemen tingkat atas (Top Level Management),
manajemen tingkat menengah (Middle Level Management) dan manajemen
tingkat pertama (First Level Management). Ketiga tingkat utama manajemen
ini membentuk sebuah hirarki yang digolongkan berdasarkan urutan
seberapa pentingnya dalam suatu organisasi.
Jadi pada dasarnya tingkatan
manajemen atau level of management ini adalah tingkatan yang membedakan
wewenang dan beban pekerjaan yang harus ditanggung oleh para Manajer.
Di sebagian besar organisasi, jumlah manajer di setiap tingkat
manajemen ini menyerupai sebuah piramida. Manajer di tingkat pertama
(First Level Manajer) akan berjumlah lebih banyak jika dibandingkan
dengan Manajer tingkat menengah (Middle Level Manager) Sedangkan Manajer
tingkat menengah akan berjumlah lebih banyak dari manajemen tingkat
atas (Top Level Manager) namun berjumlah sedikit jika dibandingkan
dengan Manajer tingkat pertama. Jumlah Manajer di Manajemen tingkat atas
adalah yang paling sedikit.
Manajemen Tingkat Atas (Top Level Management)
Manajemen Tingkat Atas atau sering disebut dengan Top Management
(Manajemen Puncak) atau Executives (Eksekutif) adalah Manajer-manajer
yang bertanggung jawab atas kinerja manajemen organisasi secara
keseluruhan.
Mereka memegang jabatan-jabatan seperti CEO (Chief Executive Officer), CFO (Chief Financial Officer), COO (Chief Operational Officer), Presiden Direktur, Wakil Presiden Direktur, Direktur Utama dan lain sebagainya. Manajer-manajer yang berada di tingkatan manajemen tingkat atas ini memiliki tanggung jawab, otoritas dan wewenang maksimum dalam mengendalikan organisasi atau perusahaannya.
Mereka memegang jabatan-jabatan seperti CEO (Chief Executive Officer), CFO (Chief Financial Officer), COO (Chief Operational Officer), Presiden Direktur, Wakil Presiden Direktur, Direktur Utama dan lain sebagainya. Manajer-manajer yang berada di tingkatan manajemen tingkat atas ini memiliki tanggung jawab, otoritas dan wewenang maksimum dalam mengendalikan organisasi atau perusahaannya.
Beberapa tugas atau fungsi utama Manajer yang berada di manajemen tingkat atas ini diantaranya adalah sebagai berikut :
- Menentukan Tujuan Perusahaan – Manajemen tingkat atas ini merumuskan tujuan utama organisasinya, dapat berupa tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendeknya.
- Membuat kerangka Rencana dan Kebijakan – Manajemen tingkat atas membuat kerangka rencana dan kebijakan untuk mencapai tujuan utama yang telah ditetapkan.
- Mengorganisir kegiatan dan pekerjaan yang akan dilakukan oleh manajer-manajer di tingkat menengah.
- Mengumpulkan dan mengatur sumber daya organisasi atau perusahaan seperti sumber daya keuangan, aset tetap, tenaga kerja dan lain sebagainya untuk melakukan kegiatan sehari-hari dalam organisasi.
- Bertanggung jawab atas kelangsungan dan pertumbuhan hidup organisasi/perusahaan.
- Sebagai penghubung dengan dunia luar seperti bertemu dengan pejabat pemerintah, pemasok, pesaing, pelanggan, media dan lain-lainnya.
Manajemen Tingkat Menengah (Middle Level Management)
Manajemen Tingkat Menengah atau Middle Level Management adalah
manajer yang berada di bawah Manajer tingkat atas. Mereka biasanya
memegang jabatan dengan nama jabatannya seperti General Manager, Plant
Manager, Factory Manager, Regional Manager ataupun Division Manager.
Manajer-manajer tingkat menengah ini bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana dan kebijakan yang ditetapkan oleh Manajemen tingkat atas serta bertindak sebagai penghubung antara manajemen tingkat atas dan manajemen tingkat bawah. Manajer-manajer ini juga menjalankan fungsi tingkat atas di departemen atau unit kerja mereka sendiri seperti membuat perencanaan, membuat kebijakan, mengumpulkan dan mengatur sumber daya untuk departemen atau divisi mereka masing-masing.
Manajer-manajer tingkat menengah ini bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana dan kebijakan yang ditetapkan oleh Manajemen tingkat atas serta bertindak sebagai penghubung antara manajemen tingkat atas dan manajemen tingkat bawah. Manajer-manajer ini juga menjalankan fungsi tingkat atas di departemen atau unit kerja mereka sendiri seperti membuat perencanaan, membuat kebijakan, mengumpulkan dan mengatur sumber daya untuk departemen atau divisi mereka masing-masing.
Adapun fungsi-fungsi dan tugas Manajer di Manajemen Tingkat Menengah ini diantaranya adalah :
- Meng-interpresi-kan kebijakan yang disusun oleh Manajemen Puncak (manajemen tingkat atas) dan menjelaskannya ke tingkat manajemen yang lebih rendah. Manajemen tingkat menengah ini berfungsi sebagai penghubung antara manajemen tingkat atas dengan manajemen tingkat bawah.
- Mengorganisir kegiatan departemennya untuk melaksanakan rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan.
- Mengrekrut dan menyeleksi serta menempatkan karyawan yang dibutuhkan oleh department atau unit kerjanya.
- Memotivasi karyawannya untuk melakukan yang terbaik untuk departemennya. Misalnya menawarkan berbagai insentif dan tunjangan kepada karyawannya sehingga termotivasi dan melakukan yang terbaik agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
- Mengawasi dan mengarahkan karyawan-karyawan di departemennya. Contohnya seperti menyiapkan laporan penilaian kinerja karyawannya.
- Bekerjasama dengan departemen lain untuk kelancaran dalam menjalankan fungsinya.
- Melaksanakan rencana yang disusun oleh Manajemen tingkat atas.
Manajemen Tingkat Pertama (First Level Management)
Manajemen Tingkat Pertama atau disebut juga dengan First Level
Management atau First Line Management adalah Manajemen yang bertanggung
jawab atas operasional atau pekerjaan harian para karyawan dalam
menghasilkan suatu produk atau layanan. Manajemen tingkat pertama ini
biasanya memegang jabatan seperti Department Manager, Section Manager,
Superintendent, Mandor atau Supervisor. Para Manajer di manajemen
tingkat pertama ini memiliki otoritas atau wewenang yang terbatas.
Beberapa fungsi dan tugas Manajemen tingkat pertama ini adalah sebagai berikut :
- Memahami dan mempelajari masalah dan keluhan-keluhan para pekerja operasional sebelum melaporkannya ke manajemen tingkat menengah.
- Menjaga kondisi kerja yang baik dan menjaga hubungan yang sehat antara atasan dan bawahan.
- Menyediakan lingkungan kerja yang sehat and aman untuk para karyawan operasional.
- Membantu manajemen tingkat menengah untuk merekrut dan menyeleksi pekerja yang sesuai untuk jabatan yang dibutuhkan.
- Berkomunikasi dengan karyawan dan mendengarkan saran-saran karyawan serta mendorong para pekerja untuk mengambil inisiatif.
- Menjaga dan mempertahankan standar kualitas dan memastikan jumlah output produk/layanan sesuai dengan perencanaan.
- Bertanggung jawab untuk meningkatkan moral karyawan dan membangkitkan semangat kerja dalam tim.
- Meminimalkan pemborosan sumber daya organisasi/perusahaan.
http://nichonotes.blogspot.com/2015/02/tingkatan-manajemen.html
0 komentar:
Posting Komentar